Pemkot Surabaya Anggarkan Biaya Pendidikan 2010 Rp 1,2 Triliun

RAPBD Rp 4,11 T - Kepedulian pemerintah kota (pemkot) Surabaya  terhadap pendidikan cukup tinggi. Setidaknya ini jika dilihat dari sisi anggaran. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2010, anggaran pendidikan dipatok 31,46 persen.


Anggaran pendidikan yang dimiliki Pemkot Surabaya itu melebihi yang diamanatkan UUD 1945. Konstitusi mengamanatkan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN maupun APBD. ''Pendidikan memang prioritas utama dalam RAPBD,'' kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Tri Rismaharini kemarin (28/9).

RAPBD 2010 dipatok Rp 4,11 triliun. Dari jumlah tersebut, yang digelontorkan untuk pendidikan senilai Rp 1,2 triliun. Itu termasuk gaji guru se-Surabaya. Seandainya gaji guru tidak dimasukkan dalam variabel anggaran pendidikan, masih tersisa 20,8 persen. ''Itu sudah memenuhi amanat konstitusi,'' kata ibu dua anak itu.

Prioritas anggaran kedua digunakan untuk infrastruktur jalan dan saluran. Nilainya Rp 785,4 miliar. Sedikitnya, Rp 405,5 miliar dipakai untuk pembangunan jalan. Tahun depan pemkot berencana membangun 13 ruas jalan baru. "Yang terbesar untuk meneruskan box culvert Banyu Urip. Jumlahnya Rp 143,2 miliar," terang Risma.

Untuk pembuatan saluran dianggarkan Rp 379,9 miliar. Tahun depan pemkot berkonsentrasi untuk memperbaiki saluran di Surabaya. Daerah yang selalu tergenang setiap musim hujan seperti Petemon, Kedungdoro, dan Blauran dipastikan bebas banjir. Pemkot juga berencana merealisasikan tiga rumah pompa baru di Greges, Dharma Husada, dan Jemur Sari. "Setiap rumah pompa senilai Rp 4,8 miliar," jelas Risma.


Bagaimana bidang kesehatan? Anggaran untuk kesehatan juga ditingkatkan. Pada APBD 2009, kesehatan hanya mendapat dana Rp 231,58 miliar. Tahun depan anggaran untuk keseharan Rp 264 miliar. Pemkot akan memberikan program kesehatan khusus bagi penduduk miskin. Di antaranya, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil, balita, dan lansia (lanjut usia). Selain itu, ada pos bantuan untuk penanganan penyakit HIV/AIDS, kanker, demam berdarah, dan TBC.

Prioritas anggaran keempat diberikan untuk kebersihan dan keindahan kota. Untuk memelihara kebersihan kota, pemkot menganggarkan Rp 112 miliar. Sedangkan penataan taman mendapat anggaran Rp 60 miliar. "Target kami, setiap kecamatan punya satu taman besar. Pada 2010 dibangun enam taman baru," papar Risma.

Untuk menjaga keamanan kota, pemkot juga akan memasang penerangan jalan umum (PJU) baru di 35.988 titik. Nilainya Rp 24 miliar. "Kalau dihitung dengan tagihan listriknya, setahun ke depan PJU mendapat Rp 79 miliar," imbuhnya.

Menurut Risma, dalam APBD 2009 terdapat sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) Rp 907 miliar. Dana itu dimasukkan ke RAPBD 2010. Silpa tahun ini lebih kecil dibanding silpa APBD 2008 yang mencapai Rp 1,4 triliun. Risma beralasan tahun ini tingkat penyerapan anggaran di SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) meningkat. ''Bisa dibilang, kinerja mereka lebih baik daripada tahun sebelumnya," ucapnya.

RAPBD 2010 tidak jauh berbeda dengan APBD 2009. Yang membedakan hanya rinciannya. ''Tadi kami presentasi di depan wali kota,'' kata Kepala Dinas Pendapatan dan Pajak (Dispendak) Surabaya Purwito.


Awal Oktober, draf RAPBD itu dipaparkan Wali Kota Bambang D.H. ke DPRD. Selanjutnya DPRD membahas dan mengesahkannya menjadi APBD. Namun, pembahasan RAPBD 2010 terancam terhambat. Sebab, sampai saat ini kelengkapan dewan belum terbentuk. Pimpinan definitif dewan belum disahkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Akibatnya, dewan tidak bisa membentuk alat kelengkapan, termasuk komisi. Padahal, komisi yang akan membahas RAPBD tersebut. (uri/tom)

Semoga ini bukan cuma rencana anggaran yang tanpa ada realisasinya.


Sumber : Jawapos.com

Komentar

Postingan Populer