Sosok Gus Dur (KH Abdurahman Wahid)


Guru bangsa sekaligus tokoh agama terkemuka K.H Abdurrachman Wachid telah meninggal dunia pemakaman jenazah akan dilakukan pagi ini. Sepanjang jalan pengangkatan jenazah beliau terseru kalimat "lailahailallah muhammadurrosulullah" dari para pelayat yang datang dari berbagai golongan dan lapisan masyarakat.



Siapakah sosok Gus Dur yang sebenarnya?..
KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur merupakan tokoh pemersatu bangsa. Melalui Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan kakeknya Kiai Haji Hasjim Asy'ari, ia semakin mengukuhkan dirinya untuk menjadi tokoh ulama dan nasional.

Gus Dur adalah sosok yang pembela kaum yang tertindas(minoritas),Gus Dur dikenal sebagai sosok yang jenaka, kocak dan juga berani mengambil keputusan2 seperti pada masa pemerintahan beliau, yang menghapuskan departemen penerangan dan juga departemen sosial yang dinilai korup. Gus Dur juga mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan pendapat, menghilangkan diskriminasi berdasarkan ras dan agama serta mewujudkan kemandirian bangsa dalam arti luas.

"Gus Dur telah memberikan banyak pelajaran kepada bangsa ini. Teladan yang telah ditunjukkannya harus dapat dilanjutkan oleh bangsa ini,"

Selain itu, Gus Dur juga memiliki type sebagai pemimpin berkarakter. Tak ayal saat memimpin bangsa ini, meski tengah dilanda situasi krisis multi dimensi, namun Gus Dur selalu mengedepankan kemandirian dalam mewujudkan pembangunan.

"Teladan dan perjuangan yang pernah dilakukan Gus Dur semasa hidup harus dilanjutkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia secara berkelanjutan,"

Sejak terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar NU pada 1984, kehadiran Gus Dur seperti meniupkan darah segar di tubuh organisasi massa yang dikenal sebagai basis para ulama tradisional itu. Bahkan, NU jadi lebih terbuka dengan pemerintah saat itu, dengan menerima Pancasila sebagai ideologi negara.

Namun, sejak terpilih untuk keduanya sebagai Ketua Umum PB NU  pada 1989, Gus Dur mulai mengambil jarak dengan pemerintah. Di antaranya, menolak bergabung dengan Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI), organisasi bentukan BJ Habibie yang didukung Presiden Soeharto.

Hubungan Gus Dur dan rezim orde baru memang pasang surut. Tapi menjelang kejatuhan Presiden Soeharto, ia menjadi salah satu tokoh yang diundang ke istana untuk dimintai masukan tentang masa depan negara.

Gus Dur yang menyadari kekuatan basis massa NU, akhirnya membentuk partai berbasiskan suara NU, yakni Partai Kebangkitan Bangsa dan menunjuk Matori Abdul Jalil sebagai ketua umum.

Perjalanan partai itu senantiasa diwarnai konflik, yang muncul akibat gesekan Gus Dur dengan para pengurus partai. Pada 2001, misalnya, Ketua Dewan Syuro PKB itu memecat Matori Abdul Jalil dari kursi ketua umum. Alasannya, Matori yang waktu itu Wakil Ketua MPR, hadir dalam Sidang Khusus MPR yang menjatuhkan Gus Dur sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Pengganti Matori, Alwi Shihab, juga tidak langgeng. Alwi yang berduet dengan Saefullah Yusuf, keponakan Gus Dur, akhirnya terpental dari PKB dan membuat partai baru.

Terakhir, Gus Dur pun berkonflik dengan keponakannya yang lain, Muhaimin Iskandar. Dan kali ini, Muhaimin memberikan perlawanan melalui jalur hukum dan membuat Gus Dur terpental dari PKB.

Hingga akhir hayatnya, perseteruan Gus Dur dengan PKB pimpinan Muhaimin Iskandar belum reda. namun tak bisa dipungkiri, tidak ada yang bisa memisahkan kebesaran nama PKB dan NU dari sosok Gus Dur, politisi dan ulama yang tindakan dan ucapannya kerap memunculkan pro dan kontra.

Dan harus diakui, ia adalah tokoh pemersatu bangsa.

"Selamat Jalan Gus Dur" !!!

Komentar

Postingan Populer